Pewarna Alami dan Teknik Pembuatannya

Follow and Add me on :
Instagram : khansanurjihan, khansanurj
Ask.fm      : khansanurjihan, khansa_nurjihan
Snapchat  : khansanurjihan
Youtube    : KhansaNur Jihan
Thanks :*


LAPORAN TUGAS PRAKARYA
SMP NEGERI 5 KOTA BEKASI

|
|
|
|







DIBUAT OLEH :
NAMA     : KHANSA NURJIHAN
KELAS     : 7.3
      NO. ABSEN    : 20

UNTUK :
IBU YENI ARYANI, S. Pd


Pewarna Alami dan Cara Membuatnya


1.      Karoten, menghasilkan warna jingga sampai merah, dapat di peroleh dari wortel, pepaya,    dll.


2.      Biksin,  menghasilkan  warna  kuning, diperoleh dari biji pohon Bixa orellanae


3.      Karamel,  menghasilkan  warna  coklat  gelap merupakan hasil dari hidrolisis karbohidrat,            gula pasir, laktosa, dll.


4.      Klorofil,  menghasilkan  warna  hijau,  diperoleh dari daun suji, pandan, dll.


5.      Antosianin,  menghasilkan  warna  merah, oranye,  ungu,  biru,  kuning, banyak  terdapat pada  bunga  dan  buah-buahan  seperti  buah anggur, strawberry, duwet, bunga mawar, kana, rosella, pacar  air,  kulit  manggis,  kulit rambutan,  ubi  jalar  ungu,  daun  bayam  merah, dll


6.      Tanin,  menghasilkan  warna  coklat,  terdapat dalam getah.


Tekhnik : khansanurjihan8.blogspot.com


Proses pengambilan zat pewarna alami menggunakan proses ekstraksi dengan pelarut. Sebagai bahan pelarut dapat digunakan berbagai macam jenis pelarut organik. Pelarut yang sering digunakan dalam proses ekstraksi adalah air, etanol, petroleum eter, dan lain-lain. Pada pembuatan pewarna tekstil menggunakan pelarut air.





1.      Jambu mete: buahnya digunakan untuk membuat tinda pendandaan (marking ink) dan untuk menghitamkan rambut. khansanurjihan8.blogspot.com


2.      Pinang: buahnya digunakan memberi warna katun dan wol menjadi coklat-merah atau hitam.


3.      Nangka: kayunya memberi warna kuning pada katun dan sutra.


4.      Menteng: memberi warna pada katun, kain linen, dan kotak cerutu menjadi merah-kuning atau ungu.


5.      Sedar merah: memberi warna merah atau hitam pada tikar.


6.      Safflower: bunganya memberi warna pada sutra, katun atau linen menjadi merah-kuning.


7.      Kembang telang: bunganya memberi warna pada makanan, tikar dan kain menjadi hijau-biru.


8.      Kepala: daging buahnya memberi warna hijau pada sutra.


9.      Kunyit: rimpangnya memberi warna pada makanan, katun, dan kain sutra, tikar, dan bagian-bagian kulit menjadi coklat-kuning.


10.  Suji: daunnya digunakan mewarna makanan menjadi hijau.


11.  Mundu: memberi warna coklat pada kain dan tikar.


12.  Manggis: kulit buahnya memberi warna kain menjadi hitam-coklat, dan warna kuning pada kain.


13.  Kembang sepatu: bunganya menjadikan makanan berwarna merah, dan dapat menghitamkan sepatu dan alis.


14.  Mangga: warna kuning pada kain dan tikar.


15.  Harendong: akarnya digunakan campuran dalam warna merah, daunnya sebagai campuran dalam pemberian warna lembayung; dan buahnya memberi warna hitam pada kain.


16.  Jambu biji: daunnya digunakan sebagai campuran dalam pemberian warna hitam pada sutra, katun dan tikar.


17.  Angsana: kayunya digunakan memberi warna merah pada katun, wol, kulit samak, bambu dan kayu lain.


18.  Bunga tembelekan: bunganya memberi warna kuning pada sutra dan daging ayam.


19.  Jati: kulit akar dan daun digunakan untuk mewarnai tikar menjadi coklat-kuning.
khansanurjihan8.blogspot.com




Proses Pembuatan Zat Warna Alam dengan Cara Ekstraksi
khansanurjihan8.blogspot.com

      Dalam melakukan proses ekstraksi/pembuatan larutan zat warna alam perlu disesuaikan dengan berat bahan yang hendak diproses sehingga jumlah larutan zat warna alam yang dihasilkan dapat mencukupi untuk mencelup bahan tekstil. Banyaknya larutan zat warna alam yang diperlukan tergantung pada jumlah bahan tekstil yang akan diproses. Perbandingan larutan zat warna dengan bahan tekstil yang biasa digunakan adalah 1:30. Misalnya berat bahan tekstil yang diproses 100 gram maka kebutuhan larutan zat warna alam adalah 3 liter. Beikut ini adalah langkah-langkah proses ekstraksi untuk mengeksplorasi zat pewarna alam dalam skala kecil :


•       Potong menjadi ukuran kecil – kecil bagian tanaman yang diinginkan.


Misalnya : daun, batang, kulit atau buah. Bahan dapat dikeringkan dulu maupun langsung diekstrak. Ambil potongan tersebut seberat 500 gr.


•       Masukkan potongan-potongan tersebut ke dalam panci. Tambahkan air dengan perbandingan 1:10. Contohnya jika berat bahan yang diekstrak 500gr maka airnya 5 liter.


•       Rebus bahan hingga volume air menjadi setengahnya (2,5liter). Jika menghendaki larutan zat warna jadi lebih kental volume sisa perebusan bisa diperkecil misalnya menjadi sepertiganya. Sebagai indikasi bahwa pigmen warna yang ada dalam tumbuhan telah keluar ditunjukkan dengan air setelah perebusan menjadi berwarna. Jika larutan tetap bening berarti tanaman tersebut hampir dipastikan tidak mengandung pigmen warna.


•       Saring dengan kasa penyaring larutan hasil proses ekstraksi tersebut untuk memisahkan dengan sisa bahan yang diesktrak (ampas). Larutan ekstrak hasil penyaringan ini disebut larutan zat warna alam. Setelah dingin larutan siap untuk digunakan.


Berikut contoh bahan pewarna alam yang diekstraksi dengan perebusan :
khansanurjihan8.blogspot.com

     a. Daun                        : Mangga, alpukat, ketepeng, jambu, bakau, talok, jati.


     b.  Kulit kayu                 : jambal, tinggi, mahoni


     c.  Kayu                         : Tegeran, secang


     d.  Akar                         : Mengkudu (pace)


     e.  Buah dan kulit buah : Jalawe (joho), rambutan, kelapa, manggis


     f.   Biji buah                   : sombo, rambutan


     g.  Bunga                       : Srigading / sedap malam, pis kucing                     


 Selain dengan perebusan, ada ekstraksi yang dilakukan dengan cara pembusukan (fermentasi). Golongan zat warna alam yang dibuat dengan cara fermentasi adalah daun Tom\ \/ Milo / Indigo. Caranya adalah sebagai berikut : Siapkan daun Tom / Nila, potong daun dan ranting sebanyak 1 kg kemudian diikat. Selanjutnya direndam ke dalam 5 liter air dan didiamkan selama 10 jam. Proses fermentasi mulai berlangsung ditandai dengan gelembung-gelembung biru dan larutan air menjadi hijau. Proses berakhir jika sudah tidak ada gelembung dan larutan menjadi hijau kekuningan. Semua proses berlangsung selama kurang lebih 48 jam (2 hari). Setelah itu pisahkan daun dan ranting dari larutan. khansanurjihan8.blogspot.com








Sebagai zat pembantu untuk “Menimbulkan dan Memperkuat” ketahanan zat warna alam adalah sebagai berkut :


khansanurjihan8.blogspot.com


·    Jeruk nipis


·    Cuka


·    Sendawa / Salpeter


·    Pijer / Borax


·    Tawas


·    Gula Batu


·    Gula Jawa


·    Tunjung


·    Prusi


·    Tetes


·    Air Kapur


·    Tape


·    Pisang Klutuk


·    Daun Jambu Klutuk





1. Daun Suji bisa dipakai untuk warna hijau. Biasanya daun suji dicampur dengan daun pandan, sehingga juga memberikan aroma harum pada makanan , kue atau minuman Anda. Cara membuatnya, iris halus daun suji dan daun pandan, haluskan dengan cara ditumbuk atau diblender, kemudian saring dan peras, tambahkan air kapur sirih sebagai pengawet, masukkan ke dalam botol tertutup dan simpan di lemari es.khansanurjihan8.blogspot.com


2. Kayu Secang Manfaatkan batang kayu secang untuk memberi warna merah pada makanan. Cara membuatnya, batang secang yang masih basah serut kemudian keringkan. Serutan batang secang yang telah kering rebus dengan air kemudian saring, campurkan ke dalam adonan atau bahan yang akan diwarnai. Kayu secang bisa diperoleh di toko yang menjual jamu tradisional.


3. Angkak bisa menggantikan warna merah sintetis. Contoh penggunaan angkak untuk pewarna makanan atau minuman diantaranya adalah anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap ikan, minuman beralkohol, aneka macam kue, dan produk olahan daging seperti sosis.Cara menggunakannya adalah diseduh dengan air panas, air seduhan pertama lebih baik dibuang karena rasanya pahit. Setelah seduhan ketiga baru saring lalu haluskan.


4. Bunga Telang berwarna biru keunguan bisa digunakan sebagai warna alami biru pada makanan. Cara menggunakannya, cuci bersih bunga telang, remas-remas atau tumbuk dengan sedikit air matang, kemudian saring. Atau, rebus bunga telang hingga bunga layu dan airnya berwarna biru, kemudian saring dan ambil airnya. Jika ingin menyimpan untuk waktu yang lama,bunga telang keringkan dengan dijemur di bawah sinar matahari, kemudian masukkan ke dalam kemasan kering dan tertutup.


5. Kunyit Untuk mendapatkan warna kuning dari kunyit, parut kunyit hingga halus,kemudian peras atau campurkan langsung ke makanan.


6. Kluwak, Abu Merang, tinta cumi, dan daun pisang kering dapat digunakan sebagai pewarna hitam alami untuk makanan. Misalnya untuk membuat kue yang berwarna hitam,bisa menggunakan abu merang dengan cara abu merang dibakar kemudian diayak, atau kluwak yang berkualitas baik dipecahkan, kemudian ambil daging buahnya, kemudian haluskan dan dicampur dengan bumbu lainnya. Bisa juga dengan tinta cumi yang dilarutkan dengan air.


7. Rosella dari buah rosella yang bisa dipakai kulitnya setelah dihancurkan kemudian disaring, diuapkan, dikeringkan, dan akhirnya terbentuk pigmen berwarna merah.


8. Daun Pandan bisa menghasilkan warna hijau pada makanan, cara pembuatannya daun pandan cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.


9. Buah Stoberi dapat menghasilkan warna merah pada makanan, cara pembuatannya stoberi cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.


10. Buah Tomat dapat menghasilkan warna orange pada makanan, cara pembuatannya tomat yang sudak matang cukup diblender sampai hancur lalu disaring atau diremas dengan air secukupnya.


11. Buah Anggur untuk mendapatkan warna ungu, dapat dibuat dari kulit buah anggur yang dihaluskan, dan diperas airnya.


12. Wortel Untuk mendapatkan warna orange dapat menggunakan sari wortel. Wortel diparut kemudian diperas airnya. khansanurjihan8.blogspot.com


Kelebihan dan kekurangan pewarna alami


  A. Kelebihan
khansanurjihan8.blogspot.com

  1) Aman dikonsumsi 2) Warna lebih menarik 3) Terdapat zat gizi 4) Mudah didapat dari alam.


  B. Kekurangan
khansanurjihan8.blogspot.com

            1) Seringkali memberikan rasa dan flavor khas yang tidak diinginkan 2) Tidak stabil pada saat proses pemasakan 3) Konsentrasi pigmen rendah 4) Stabilitas pigmen rendah 5) Keseragaman warna kurang baik 6) Spektrum warna tidak seluas seperti pada pewarna sintetis 7) Susah dalam penggunaannya 8) Pilihan warna sedikit atau terbatas 9) Kurang tahan lama. Wortel merupakan pewarna alami yang mengandung warna jingga sampai merah karena mengandung karoten, yang biasanya digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng dan margarin. Wortel bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta membantu pertahanan tubuh dari resiko kanker, terutama kanker paru-paru, kanker larynk (tenggorokan), esophagus (kerongkongan), prostat, kandung kemih, dan leher rahim. (wanibesak)


ALAT DAN BAHAN
khansanurjihan.blogspot.com

1.                  Alat
khansanurjihan8.blogspot.com

a. Bola Isap b. Gelas kimia c. Kain saring d. Parutan e. Pemanas listrik f. Pipet tetes


g. Pipet skala h. Pisau i. Sendok j. Talenan k. Timbangan l. Waterbah


2.                   Bahan
khansanurjihan8.blogspot.com

a. Air b. Asam asetat (cuka) c. Ethanol 85%

Created By  : Khansa Nurjihan
khansanurjihan8.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PASTA 7.3 TAHUN 2013-2014 - SMP NGERI 5 KOTA BEKASI #FLASHBACKPASTA73